Pengertian Birokrasi
Birokrasi diartikan dalam 7 pengertian yakni, Organisasi yang rasional,
Ketidakefisienan organisasi, Pemerintah oleh para pejabat, Administrasi Negara,
Administrasi oleh pejabat, Bentuk organisasi dengan ciri-ciri dan kualitas
tertentu seperti hirarki dan peraturan-peraturan, Salah satu ciri yang esensial
dari masyarakat modern.
Dari
berbagai macam pengertian yang sering muncul dalam term birokrasi, dapat
disistematiskan dalam tiga kategori, yaitu pertama, birokrasi dalam pengertian
yang baik atau rasional (bureau-rationality) seperti terkandung dalam
pengertian Hegelian Bureaucracy dan Weberian Bureaucracy;kedua, birokrasi dalam
pengetian sebagai salah satu penyakit (bureau pathology) seperti yang
diungkapkan oleh karl Marx, laski, Robert michels, donald P. warwick, Michael
cocier, fred luthan, dan sebagainya; dan ketiga birokrasi dalam pengertian
netral (value-free), artinya tidak terkait dengan pengertian baik atau buruk.
Dalam pengertian netral ini birokrasi data diartikan sebagai: keseluruhan
pejabat negara dibawah peabat politik, atau keseluruhan pejabat negara pada
cabang eksekutif, atau birokrasi bisa juga diartikan sebagai setiap organisasi
yang berskala besar(every big organization is bureaucracy).
Saat ini sukar untuk dibayangkan, tetapi 100 tahun yang lalu kata Birokrasi mempunyai arti sesuatu yang positif. kata itu bermakna suatu metode organisasi yang rasional dan efesien-metode untuk mengantikan pelaksanaan kekuasaan yang sewenang-wenang oleh rejim otoriter.
Alasan yang jelas bagi kemajuan organisasi yang birokratis selalu berupa keunggulan teknisnya atas bentuk organisasi lain maupun...
Ketetapan, Kecepatan, kejelasan......... pengurangan friksi dan biaya material maupun personal semua ini ditingkatkan sampai titik optimal dalam pemerintahan yang sangat birokratis.
Birokrasi merupakan sistem yang mencoba memahami perilaku-prilaku didalam
organisasi bisa tetap rasional sehingga efektif usaha pencapaian tujuan
organisasi tersebut. Birokrasi kita adalah birokrasi pancasila.
Keuntungan dan Kelemahan
Birokrasi
Keuntungan
- Disiplin merupakan
sifat lain yang menonjol dalam birokrasi
- Sistem birokrasi kita
mengutamakan perilaku menghargai hasil karya orang lain
- Birokrasi kita tidak
bersifat boros dan menjauhi pemerasan terhadap orang lain
- Mengembangkan
perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
bergotong royong
- Aspek-aspek yang sangat kuat
kecenderungan. Sentralisasi yang amat kuat merupakan salah satu aspek yang
menonjol dalam penampilan birokrasi pemerintah. Hal ini disebabkan karena
birokrasi pemerintah bekerja dan berkembang dalam lingkungan budaya yang kondusif
terhadap hidup dan berkembangnya nilai-nilai sentralistik tersebut.
- Menilai tinggi keseragaman dalam
struktur birokrasi. Keseragaman atau kesamaan bentuk susunan, jumlah unit dan
nama tiap unit birokrasi demikian menonjol dalam struktur birokrasi pemerintah.
Hal ini tentu saja mempunyai arti tersendiri dalam upaya mencapai efisiensi
melalui pembauan struktur.
- Mengutamakan
kepentingan negara dan masyarakat
Kelemahan
- Konsep birokrasi tidak
akan memuaskan bagi orang yang memandang penggunaan paksaan negara oleh para
pejabat sebagai suatu bagian instrinsik dari gagasan birokrasi.
- Pendelegasian wewenang yang kabur.
Birokrasi dinegara kita nampaknya pendelegasian wewenang menjadi masalah.
Meskipun struktur birokrasi pada umumnya sangat hirarkis, dalam praktek
perincian wewenang menurut jenjang sulit dilaksanakan. Wewenang pimpinan
menengah seringkali sulit dipraktekan. Dalam kenyatannya, segala keputusan
sangat tergantung pada pimpinan tertinggi(puncak) dalam birokrasi. Sementara
hubungan antar jenjang dalam birokrasi diwarnai oleh pola hubungan pribadi.
- Kesulitan menyusun uraian tugas
dan analisis jabatan. Meskipun perumusan uraian tugas (job description) dalam
birokrasi merupakan suatu kebutuhan yang nyata , jarang sekali birokrasi kita
memilikinya secara lengkap. Kalaupun ada sering tidak dijalankan secara
konsisten. Disamping hambatan y ang berkaitan dengan keterampilan teknis dalam
penyusunanna, hambatan yang dirasakan adalah adanya keengganan merumuskannya
dengan tuntas. Jika aparat kepegawaiannya merumuskannya sendiri, unit lain
mungkin tidak mau melaksanakannya.
Definisi Birokratisme
Definisi Birokratisme
Birokratisme adalah sebuah keburukan yang terdefinisi dengan baik,
sebuah pelencengan yang buruk dan berbahaya, yang telah dikutuk secara resmi
namun tetap tidak menunjukkan tanda-tanda akan melenyap. (Nogi Hessel
Tanglilisan. 2005. Manajemen Publik. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia)
Terlebih lagi, cukuplah sulit untuk melenyapkannya dengan satu
pukulan! Tetapi bila birokratisme, seperti yang dikatakan oleh resolusi Komite
Pusat, mengancam untuk memisahkan partai dari massa dan oleh karenanya
melemahkan karakter kelas dari partai, maka perjuangan melawan birokratisme
tidak mungkin berasal dari pengaruh-pengaruh non-proletar. Sebaliknya, aspirasi
partai untuk menjaga karakter proletarnya niscaya harus melahirkan resistensi
terhadap birokratisme. Tentu di bawah kedok resistensi ini, berbagai tendensi
yang keliru, tidak sehat, dan berbahaya dapat memanifestasikan diri mereka. Dan
mereka tidak dapat diungkapkan tanpa menganalisa dengan metode Marxis isi ideologi
mereka. Akan tetapi, mengidentifikasikan resistensi terhadap birokratisme
sebagai sebuah kelompok yang menjadi kendaraan untuk pengaruh asing adalah
sendirinya menjadi “kendaraan” untuk pengaruh birokratis.
Pengertian birokratisme mengacu pada sifat keterpakuan pada rutinitas,
penolakan terhadap inovasi, keengganan memikul tanggung jawab, kekakuan dalam
menerapkan aturan, dan kecenderungan menunda pekerjaan (Dawam Raharjo; Prisma,
1986). Selain sebagai acuan pemahaman, pengertian ini dapat juga dijadikan
pegangan dalam evaluasi dan perbaikan.
Contoh gampangnya, Bila seharusnya di Kantor Desa untuk membuat
KTP adalah 1 Minggu, namun pada kenyataannya ternyata lebih lama, itu
termasuk Birokratisme. Kalau jadi lebih cepat itu juga Birokratisme.
Referensi :
- Martin, albrow , Birokrasi, yogyakarta, PT. Tiara Wacana Yogya, cetakan pertama, Mei
1989.Referensi :
- ensiklopedia nasional indonesia. 1989. Jakarta: Cipta Adi
Pustaka.
- Priyo Budi Santoso , Birokrasi Pemerintahan Orde baru
(Perspektif cultural dan structural) , cetakaan pertama, Juni 1993.
- Miftah, Thoha, Perspektif perilaku birokrasi (dimensi
prima ilmu administrasi negara jilid II), jakarta, Rajawali, Cetakan pertama
dan Cetakan kedua, 1987 1991.
- Osborne, David, Mewirasusahakan Birokrasi, percetakan PT
Teruna Grafica, Cetakan I, Agustus, 1995.