BAB I
Pertumbuhan penduduk
1.1
Pengertian Pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
1.2 Nilai pertumbuhan penduduk
Dalam demografi dan ekologi, nilai
pertumbuhan penduduk (NPP)
adalah nilai kecil dimana
jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat. NPP hanya merujuk pada
perubahan populasi pada periode waktu unit, sering diartikan sebagai persentase jumlah individu dalam populasi ketika
dimulainya periode. Ini dapat dituliskan dalam rumus: P = Poekt
Cara
yang paling umum untuk menghitung pertumbuhan penduduk adalah rasio, bukan nilai. Perubahan populasi pada periode waktu
unit dihitung sebagai persentase populasi ketika dimulainya periode. Yang
merupakan:
Nilai
pertumbuhan penduduk tahunan dalam persen, tertulis di CIA World
Factbook (perkiraan
2006).
Ketika pertumbuhan penduduk dapat melewati kapasitas muatsuatu wilayah atau lingkungan
hasilnya berakhir dengan kelebihan
penduduk. Gangguan dalam populasi manusia dapat menyebabkan masalah
seperti polusi dan kemacetan lalu
lintas, meskipun dapat ditutupi
perubahan
teknologi dan ekonomi. Wilayah tersebut dapat dianggap "kurang
penduduk" bila populasi tidak cukup besar untuk mengelola sebuah sistem
ekonomi (lihat penurunan penduduk).
1.3
Kepadatan Penduduk dan Pencemaran Lingkungan
1.3.1
Dinamika Penduduk
Penduduk
merupakan sekumpulan orang-orang yang telah lama menempati suatu daerah.
Kepadatan penduduk dapat dihitung berdasarkan jumlah penduduk untuk setiap satu
kilometer persegi. Cara menghitungnya adalah dengan membandingkan jumlah
penduduk di suatu daerah dengan luas daerah yang ditempati.
Jumlah Penduduk Luas Daerah
Kepadatan
penduduk = ••••••••••••••
Jumlah penduduk di suatu daerah atau negara mengalami perubahan
dari waktu ke waktu. Perubahan ini disebut dinamika penduduk. Perubahan
penduduk ini meliputi kelahiran, kematian, dan migrasi. S edangkan, jumlah
penduduk yang meningkat dari tahun ke tahun disebut pertumbuhan penduduk.
Pertumbuhan penduduk sangat dipengaruhi oleh kelahiran, kematian,
dan migrasi. Pertumbuhan penduduk dikatakan meningkat bila kelahiran lebih tinggi daripada kematian.
Selain itu, jumlah orang yang datang (bermigrasi) lebih banyak daripada
kematian. Pertumbuhan penduduk dikatakan menurun bila kematian lebih ti nggi
daripada kelahiran. Selain itu, jumlah orang yang keluar atau bermigrasi lebih
sedikit daripada kematian.
a. Angka Kelahiran (Natalitas)
Angka kelahiran adalah angka yang menunjukkan bayi yang lahir dari
setiap 1000 penduduk per tahun. Angka kelahiran bayi dapat dibagi menjadi tiga
kriteria, yaitu:
1.
Angka kelahiran dikatakan
tinggi jika angka kelahiran > 30 per tahun.
2.
A ngka kelahiran dikatakan
sedang jika angka kelahiran 20-30 per tahun.
3.
Angka kelahiran dikatakan rendah jika angka
kelahiran < 20 per tahun.
b.
Angka Kematian (Mortalitas)
Mortalitas merupakan angka yang menunjukkan jumlah kematian dari
setiap 1000 penduduk per tahun. Mortalitas dibagi menjadi tiga kriteria, yaitu:
1.
Mor talitas dikatakan tinggi
jika angka kematian > 18 per tahun.
2.
Mortalitas dikatakan sedang
jika angka kematian antara 14-18 per tahun.
3.
Mortalitas dikatakan rendah
jika angka kematian antara 9-13 per tahun.
c.
Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah
lain. Migrasi dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:
1.
Emigrasi adalah perpindahan
penduduk dari suatu negara ke negara lain.
2.
Imigrasi adalah masuknya
penduduk ke dalam suatu daerah Negara tertentu.
3.
Urbanisasi adalah
perpindahan penduduk dari desa ke kota.
4.
Transmigrasi adalah
perpindahan penduduk antarpulau dalam suatu negara.
5.
Remigrasi adalah kembalinya
penduduk ke negara asal setelah beberapa lama berada di negara orang lain.
Faktor-faktor pendorong adanya migrasi adalah:
1)
Makin susah mendapatkan
hasil pertanian daerah asal.
2)
Makin terbatasnya lapangan
kerja di daerah asal.
3)
Alasan perkawinan dan
pekerjaan.
4)
Tidak adanya kecocokan
budaya dan kepercayaan di daerah asal.
5)
T erjadi bencana alam,
seperti: gunung meletus, banjir, dan gempa.
Faktor-faktor pendorong terjadinya migrasi adalah:
1)
Adanya harapan bisa
mendapatkan pekerjaan yang diinginkan di tempat yang baru.
2)
Ada rasa kebanggaan tersendiri berada di tempat
yang baru.
3)
Adanya kesempatan mendapatan
pendidikan yang lebih tinggi.
4)
Adanya kesempatan mendapatkan
penghasilan yang lebih baik.
5)
Adanya aktivitas, tempat
hiburan yang menarik minat seseorang.
P = (l
p = pertumbuhan penduduk l = jumlah kelahiran m =
jumlah kematian i = jumlah orang yang datang (imigran) e = jumlah orang yang
pergi (emigran)
BAB II
Kebudayaan dan Kepribadian
2.1
Zaman Batu
Zaman batu tua (paleolitikum) Alat yg digunakan
masih kasar, belum ada kegiatan menetap di suatu wilayah atau masih bersifat
nomaden, dan melaksanakan sistem food gathering
Zaman batu muda (neolitikum) telah memiliki
kepandaian mengolah logam dari besi, masyarakat mulai terbentuk dan adanya
sistem food producing
Selanjutnya
munculah kebudayaan Hindu, Budha dan Islam
Hindu
berasal dari india sekitar abad 3 sampai 4 di pulau jawa
Budha
masuk sekitar abad ke-5
Ajaran
budha dapat diatakan berpandangan lebih maju karena tidak menghendaki adanya
kasta
Pada
abad ke 15-16 agama islam dikembangkan di Indonesia oleh wali songo
Dalam
prosesnya dikembangkan juga oleh para Gujarat, arab dan Pakistan
Di Indonesia juga terdapat unsur kebudayaan barat
diawali dengan kedatangan VOC yg membagi menjadi 2 lapisan sosial yaitu kaum
buruh dan pegawai dimana Indonesia juga menerima kebudayaan Eropa ketika
Inggris masuk ke Indonesia yang dapat dilihat dari bukti adanya agama Kristen
Katholik dan Protestan
Menurut
Para Ahli Antropologi terdapat Korelasi antara Kebudayaan dan Kepribadian di
mana ketika seseorang mendiami suatu wilayah maka kebudayaan wilayah tersebut
akan melebur dalam diri
Source
: Harwantiyoko, Neltje F.Katuuk. MKDU Ilmu Sosial Dasar. Jakarta. 1996
BAB
III
MANUSIA
SEBAGAI INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT
Manusia sebagai makhluk
individu, keluarga, dan masyarakat oleh karenanya manusia dapat dikatakan
sebagai makhluk sosial yang selalu hidup berkelompok atau berorganisasi dan
membutuhkan orang lain. Masyarakat merupakan wadah berkumpulnya
individu-individu yang hidup secara sosial, masyarakat terdiri dari ‘Saya’,
‘Anda’ dan ‘Mereka’ yang memiliki kehendak dan keinginan hidup bersama.[1]Kita
tahu dan menyadari bahwa manusia sebagai individu dan makhluk sosial serta
memahami tugas dan kewajibannya dalam stiap tatanan kehidupan berkelompok dan
dalam struktur dan sistem sosial yang ada.
Para sosiolog
mengartikan masyarakat sebagai sebagai kelompok di dalamnya terdapat
orang-orang yang menjalankan kehidupan bersama sebagai satu kesatuan yang
diikat melalui kerjasama dan nilai-nilai tertentu yang permanen.[2]
Oleh karena itu begitu
menariknya judul yang kami bahas ini sehingga kami mendapat tugas membuat
makalah dengan judul Manusia Sebagai Individu, Keluarga, dan Masyarakat, semoga
makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat khususnya bagi pemakalah dan
umumnya bagi para pembaca, serta kami minta maaf apabila makalah ini belum
sempurna dan jauh dari yang diharapkan, oleh karenya kami meminta kritik dan
saran yang sifatnya mendukung untuk kemajuan makalah ini.
PEMBAHASAN I
1. MASALAH PENDUDUK
A. Pengertian penduduk
Dalam arti luas,
penduduk atau populasi berarti sejumlah makhluk sejenis yang mendiami atau
menduduki tempat tertentu misalnya pohon bakau yang terdapat pada hutan bakau,
atau kera yang menempati hutan tertentu. Bahkan populasi dapat pula dikenakan
pada benda-benda sejenis yang terdapat pada suatu tempat, misalnya kursi dalam
suatu gedung sekolah. Dalam kaitannya dengan manusia, maka pengertian penduduk
adalah manusia yang mendiami dunia atau bagian-bagiannya (Ruslan H.Prawiro,
1981 : 3).
Pengertian penduduk
yang ruang lingkupnya lebih sempit adalah sekumpulan manusia yang duduk atau
menempati pada wilayah tertentu.
Sejarah perkebangan
manusia selalu ditandai dengan munculnya letupan-letupan yang menjadi ciri khas
sekaligus yamg membedakan satu masa dengan masa berikutnya. Titik pangkal
letupan itu lahir dari desakan keinginan dan kebutuhan manusia, yang yang makin
lama bertambah besar, sampai pada saat yang ditentukania dihadapkan pada
pencarian alternative jawaban dari pertanyaan klasik yang dilemparkan oleh
dirinya : bagaimana menghidupi populasi diinya yang terus menerus membengkak.
B. Pertumbuhan penduduk
Sejak kapan manusia
hidup di bumi tidak dapat diketahui dengan pasti. Menjelang awal tahun Masehi
jumlah penduduk dunia kurang lebh 250 juta jiwa, dan pada jaman modern
(renaissance) sampai kira-kira tahun 1650 pendudukdunia mencapai jumlah 545
juta jiwa.
Sejak awal abad ke-18
penduduk dunia berjumlah 625 juta jiwa dan awal abad 20 mencapai 1.608 juta jiwa,
tahun 1970 melebihi 3,5 milyard dan pada pertengahan tahun 1979 berjumlah 4.321
juta jiwa.
Tahun 2000 jumlah
penduduk diperkirakan menjadi dua kali jumlah pada tahun 1970.Bila usaha
pengendalian penduduk dengan program keluarga berencana berhasil, jumlah
penduduk pada tahun 2000 akan berkurang dari perkiraan.
Sebab-sebab pertumbuhan
penduduk
Populasi makhluk
dipengaruhi banyak factor terutama factor pangan (bahan makan) dan papan
(ruanghidup), dan dari dua factor tersebut, paling menentukan.
Manusia juga salah satu
makhluk yang sama dengan makhluk-makhluk lain dapat dipengaruhi pulaoleh factor
pangan dan papan. Namun karena manusia mempunyai kebudayaan yang terus
berkembang,hukum alamiah dan hukum jasmaniah sering diatasi dengan tingkah laku
sosial dan kebudayaan. Jika orang sadar bahwa ruang lingkup sudah terlalu
sempit, sehingga bahan makanan yang dapat disediakan oleh lingkungan tidak akan
mencukupi, dan juga komponen-komponen ruang makin berubah tidak sesuai dengan
hidupnya, ia akan bertindak mengurangi kelahiran, sehingga tercapai
keseimbangan serasi antara jumlah manusia dan ruang lingkup.
Sejarah kehidupan
manusia menunjukkan bahwa manusia hidup pada mulanya mendapat kemurahan alam
sekitar. Alam menyediakan bahan makan yang cukup. Tingkat kebudayaannya masih
rendah sebagai pengumpul bahan makan. Bertambahnya penduduk bahan makanan yang
tersedia tidak mencukupi lagi.
Perkembangan
selanjutnya, Kebudayaan manusia beralih dari berpindah-pindah (nomad) ke
opetanian tetap. Keebutuhan makan dapat tercukupi sehingga ada kecenderungan
penduduk bertumbuh lebih cepat. Namun akhirnya bahan makanan tidak lagi
mengimbangi kebutuhan manusia yang terus bertambah sehingga pertumbuhan
penduduk menjadi lambat.
C. Penduduk Indonesia,
sebuah kasus
Problem kependuduklan
juga menghantui Indonesia sebagai salah satu Negara dunia ketiga yang sedang
giat-giatnya membangun. Bila dilihat penyebabnya maka beberapa faktor yang
mendorong terjadinya problem kependudukan tersebut baik secara kauntitatif
maupun kualitatif
2. HAKIKAT MASYARAKAT
SEBAGAI WADAH PERGAULAN HIDUP
Telah kita maklumi
bahwa penduduk adalah sekumpulan manusia yang duduk atau menempati pada wilayah
tertentu. Sedangkan masyarakat merupakan kumpulan dari penduduk. Dalam hidup
bermasyarakat, satu sama lain saling membutuhkan. Manusia sebagai anggota
masyarakat mempunyai berbagai aktiviyas dan berinteraksi satu dengan yang lain
serta masing-masing memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dalam suatu
daerah/wilayah tertentu kebutuhan penduduk diharapkan dapat terpenuhi dari
hasil daerah tersebut, lebih-lebih pada daerah agraris di Indonesia penduduk
suatu wilayahnya dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dari wilayah tersebut dengan
bekerja mengolah tanah yang tersedia.
Suatu wilayah/daerah
yang penduduknya terus bertanbah, akhirnya jumlah tenaga kerja bertambah.
Dengan luas tanah yang terbatas (tidak dapat bertambah), maka pertambahan
produksi bahan pangan tidak dapat mengimbangi tambahnya jumlah tenaga kerja
yang terus bertambah. Kondisi yang demikian dinamakan terdapatnya tekanan
penduduk di daerah tersebut.
Kita kenal adanya dua
jenis tekanan penduduk :
a) Tekanan penduduk yang
absolute (mutlak) yang digambarkan sebagai kesukaran mendapatkan suatu
keperluan akan pangan, sandang dan papan bagi kehidupan manusia.
Menurut Wagner,
absolute over-population ini timbul apabila dalam sauatu daerah tertentu dalam
waktu twerbatas, bahan kebutuhan hidup tidak dapat mencukupi lagi kehidupan
penduduk daerah tersebut dengan layak.
Tekanan penduduk yang
absolute itu dapat diketahui dengan menfgukur jumlah keperluan hidup yang
dipergunakan perkapita. Makin rendah jumlah tersebut yang tersedia. makin
tinggi tekanan penduduk absolutnya.
b) Tekanan penduduk
yang relative (nisbi) dapat dinyatakan sebagai suatu tingkat tekanan yang
dirasa orang setellah kekurangan dalam memenuhi syarat kehidupannya, dan
membandingkan dengan apa yang telah dinikmati oleh orang lain atau golongan
lain. Menurut Wagner pula, relative over-population timbul apabila dalam suatu
daerah tertentu dalam waktu terbatas penduduk, terutama buruh tidak akan mudah
memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan tingkat perekonomian yang ada dan
tingkat hidup yang layak.
Pembagaian Kerja dalam
Masyarakat
Mata pencaharian,
kegiatan ekonomi, merupakan suatu aktiviyas manusia guna mempertahankan
hidupnya dan memperoleh gidup yang layak. Corak dan macam aktivitas berbeda sesuai
dengan kemampuanmasyarakat yang bersangkutan.
Sistem mata pencaharian
hidup dari suatu masyarakay makin lama makin bertambah banyak macamnya dan
mengalami perubahan dari zaman ke zaman. Pperbedaan dalam system mata
pencaharian hidup ini disebabkan adanya perbedaan sifat, bakat dan kemampuan
serta tingkat kebudayaan setempat.
Menurut
Koentjaraningrat urutan system mata pencaharian hidup adalah sebagai berikut :
1) Berburu dan meramu
2) Perikanan
3) Bercocok tanam di
ladang
4 ) Bercocok tanam
menetap
Sedangkan menurut Jones
dan Darkenwald adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan
2. Perburuan
3. Perikanan
4. Peternakan dan
pertanian (farming)
5. Kehutanan
6. Kerajinan dan
perusahaan rumah tangga (manufacturing)
7. Industri,
pertanbangan dan pengangkutan
8. Perdagangan
Selain dari itu
aktivitas dari kelompok manusia juga dipengaruhi oleh beberapa factor antara
lain :
a. Kebutuhan social
b. Kebutuhan ekonomis
dan politis
c. Keadaan tingkat
kebudayaan penduduk
d. Keadaan lingkungan
alam dan lingkungan sosialnya
3. Kebudayaan Sebagai
Pengikat Kehidupan Bermasyarakat
Kebudayaan dan
masyarakat adalah ibarat dua sisi mata uang, satu sama lain tidak dapat
dipisahkan.
Kebudayaan berasal dari
bahasa sansekerta buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi yang
berarti budi akal.
Dengan demikian
kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau
akal.
Di samping kebudayaan
ada kata kultur yang berasal dari bahasa inggris culture. kulture berasal dari
kata latin yaitu colere yang diartikan sebagai daya dan kegiatan manusia untuk
mengolah dan mengubah alam. E.B. Taylor memberikan definisi mengenai kebudayaan
adalah keseluruhan yang kompleks yang mencakup pengetahuan,
kepercayaan,keilmuan social,hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain
serta kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Selain kebudayaan ada
kata peradaban (civilization). Para ahli sosiologi membedakan kebudayaan dan
peradaban. Peradaban dipakai untuk technical skill (keteramplan tekhnik)
seperti kemampuan membangun bendungan, pembuatan gedung-gedung bertingkat,
kapal-kapal laut dan pesawat terbang.
PEMBAHASAN II
1. Individu
Kata “ Individu” berasal
dari kata latin, yaitu individuum, berarti “yang tak terbagi”. Jadi merupakan
suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling
kecil dan terbatas.[3] Arti lainnya adalah sebagai pengganti “orang seorang”
atau manusia perorangan. Disini terlihat bahwa sifat dan fungsi manusia,
sebagaimana ia hidup di tengah-tengah individu lain dalam masyarakat.[4]
Individu bukan berarti
manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai
kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perorangan, dapat kita uraikan,
bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di
dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola
tingkah laku spesifik dirinya.
Makna manusia menjadi individu
apabila pola tingkah lakunya hampir identik dengan tingkah laku massa yang
bersangkutan. Proses yang meningkatkan ciri-ciri individualitas pada seseorang
sampai pada ia adalah dirinya sendiri, disebut proses individualisasi atau
aktualisasi diri.
Manusia sebagai
individu memiliki tugas pada dirinya sendiri yaitu:
A. Menuntut ilmu pengetahuan, merekayasa
teknologi serta memanfaatkannya untuk kemakmuran dan kesejahteraan. Kesadaran
tersebut mendorongnya untuk terus belajar. Proses belajar berarti proses
perubahan sikap dan perilaku dengan mendapatkan pengalaman dan pelatihan.
B. Menghiasi diri dan budi pekerti dengan
baik serta akhlak yang terpuji, setiap tindakan dan perbuatan dalam kehidupan
bermasyarakat selalu bercermin pada keindahan dan keelokan budi pekerti maka
akan tercipata kesejukan dalam kehidupan bermasyarakat,
2. Keluarga
Keluarga diartikan
sebagai suatu satuan sosial terkecil yang dimiliki manusia sebagai makhluk
sosial, yang ditandai dengan adanya kerja sama ekonomi. Fungsi keluarga adalah
berkembang biak, mensosialisasi, mendidik anak, menolong, melindungi, atu
merawat orang-orang tua (jompo). Bentuk keluarga terdiri dari seorang suami,
seorang istri, dan anak-anak yang biasanya tinggal dalam satu rumah yang sama (
keluarga inti). Secara resmi terbentuk dari hasil perkawinan.
Secara umum fungsi
keluaraga meliputi;
1. Pengaturan Seksual
Dapat dibayangkan
apabila tidak ada keluarga maka akan terjadi seks bebas yang diakibatkan tidak
adanya pengaturan seksual, oleh karena itu, disinilah fungsi keluarga agar
pengaturan seksual dapat dikontrol dan tidak ada lagi kelahiran di luar nikah.
2. Reproduksi
Keluarga berfungsi
untuk membentuk keturunan, walaupan banyak yang berpandangan bahwa banyak anak
akan menambah beban hidup, dan ada pula yang mengharapkan banyak anak untuk
jaminan bagi orang tua di masa depan.
3. Sosialisasi
Sebelum bersosialisasi
dalam masyarakat ada halnya kita bersosialisasi terlebih dahulu dalm keluarga
agar terbebtuknya kepribadian, sikap, perilaku, dan tanggapan emosinya,
sehingga ketika kita bermasyarakat dapat diterima dengan baik.
4. Kontrol sosial
Keluarga yang berfungsi
dalam sosialisai, yaitu bagi individu pada saat ia tumbuh menjadi dewasa
memerlukan suatu sistem nilai sebagai semacam tuntunan untuk mengarahkan
aktivitasnya dalam masyarakat, dan berfungsi sebagai tujuan akhir pengembangan
kepribadiannya.
3. Masyarakat
Dalam bahasa Inggris
masyarakat disebut juga society, asal katanya socius yang berarti kawan. Adapun
kata “masyarakat” berasal dari bahasa Arab, yaitu syirk, artinya bergaul.
Adanya saling bergaul ini tentu karena ada bentuk-bentuk aturan hidup, yang
bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh unsur-unsur
lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan.
Tugas manusia sebagai
anggota masyarakat;
1. Saling
tolong menolong dan bantu membantu dalam kebajikan
2. Ikut
meringankan beban kesengsaraan orang lain
3. Menjaga
dan memelihara keamanan, ketentraman dan ketertiban lingkungan dan masyarakat
4. Menghindari perkataan dan tindakan yang menyakitkan orang lain
sehingga tercipta ketergantungan yang saling menguntungkan.
KESIMPULAN
Dari seluruh uraian
mengenai relasi individu dengan enam macam lingkungan sosial mulai dari
keluarga sampai nasional, dapat ditarik kesimpulan sementara, bahwa individu
mempunyai makna langsung apabila konteks situasional adalah keluarga atau
lembaga sosial, sedangkan individu dalam konteks lingkungan sosial yang lebih
besar, seperti masyarakat nasion, posisi dan peranannya semakin abstrak.
DAFTAR PUSTAKA
Soelaeman, Dr. M.
Munandar. Ilmu Sosial Dasar. Refika Aditama.2006
Bainar, Prof. Dr.
Hajjah, dkk. Ilmu Sosial, Budaya, dan Kealaman Dasar. CV. Jenki Satria. 2006
Agus, Bustanuddin.
Pengembangan Ilmu-Ilmu Sosial Studi Banding Pandangan Ilmiah Dan Ajaran Agama.
Gema Insani. Jakarta. 1999.
Sumber :
http://zaifbio.wordpress.com/2010/02/11/kepadatan-penduduk-dan-pencemaran-lingkungan/
http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_penduduk
http://pointofauthorities.blogspot.com/2011/10/kebudayaan-dan-kepribadian.html
http://wildaznov11.blogspot.com/2009/01/manusia-sebagai-individu-keluarga-dan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar