Macam Macam Organisasi
Macam
Organisasi di bagi menjadi 3 bagian yakni Organisasi Niaga, Organisasi Sosial,
dan Organisasi Regional & International.
1. Organisasi Niaga
Organisasi niaga adalah organisasi yang tujuan utamanya mencari keuntungan.
1. Organisasi Niaga
Organisasi niaga adalah organisasi yang tujuan utamanya mencari keuntungan.
Macam-macam Organisasi Niaga adalah :
2. Organisasi Sosial
a. Perseroan Terbatas (PT)
b. Perseroan Komanditer (CV)
c. Firma (FA)
d. Koperasi
e. Join Ventura
f. Trus
g. Kontel
h. Holding Company
2. Organisasi Sosial
Organisasi
Sosial adalah organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat.
Jalur pembentukan organisasi
Kemasyarakatan :
- Jalur Keagamaan
- Jalur Profesi
- Jalur Kepemudaan
- Jalur Kemahasiswaan
- Jalur Kepartaian & Kekaryaan
3. Organisasi Regional &
International
- Organisasi Regional : Organisasi yang luas wilayahnya meliputi beberapa negara tertentu saja.
- Organisasi International : Organisasi yang anggota-anggotanya meliputi negara di dunia.
TIPE-TIPE ORGANISASI
Dengan tipe-tipe
organisasi dalam uraian ini dimaksudkan macam-macam organisasi didasarkan atas
tinjauan dari segi wewenang, tanggung jawab, dan hubungan kerja dalam
organisasi yang bersangkutan. Dari segi tersebut pada dewasa ini lazim dikenal
adanya empat bentuk organisasi, yaitu:
1. Organisasi Garis
(Line Organization)
2. Organisasi Garis
dan Staf (Line and Staff Organization)
3. Organisasi
Fungsional (Functional Organization)
4. Organisasi
Panitia (Commit Organization)
1) Organisasi
Garis
Organisasi Garis
adalah tipe organisasi yang tertua dan paling sederhana. Dalam organisasi
garis, tugas-tugas perencanaan, pengendalian dan pengawasan berada satu tangan
garis kewenangan (line authority) langsung dari pimpinan kepada bawahan.
Secara skematik
organisasi garis dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar
1 : Organisasi Garis
Ciri-ciri
organisasi garis adalah:
- Tujuan organisasi masih sederhana
- Organisasinya
kecil
- Jumlah
karyawannya sedikit
- Pemimpin dan
semua karyawan saling mengenal dan dapat berhubungan setiap hari kerja
- Hubungan
antara pimpinan dan karyawan bersifat langsung
- Tingkat
spesialisasi begitu juga alat-alat yang diperlukan tidak begitu tinggi dan
tidak beraneka ragam
2) Organisasi
Garis dan Staf
Tipe organisasi
garis dan staf pada umumnya digunakan untuk organsasi yang besar. Daerah
kerjanya luas dan mempunyai bidang-bidang tugas yang beraneka ragam serta
rumit.
Ciri-ciri
organisasi garis dan staf adalah:
- Organisasinya
besar dan bersifat kompleks
- Jumlah
karyawan banyak
- Daerah
kerjanya luas
- Hubungan
kerja yang bersifat langsung tidak mungkin lagi
- Pimpinan
begitu pula sesama karyawan tidak lagi semuanya saling mengenal
- Spesialisasi
yang beraneka ragam diperlukan dan digunakan secara maksimal
- Terdapat
tiga komponen utama yaitu:
- Pimpinan : yang mengendalikan dan bertanggung
jawab atas kelancaran organisasi dalam arti menentukan tujuan, menetapkan
kebijaksanaan dan mengambil keputusan.
- Pembantu pimpinan atau staf : yaitu yang membantu pimpinan dalam perencanaan dan pengendalian. Pada organisasi garis dan staf yang besar, staf terdiri dari dua kelompok, yaitu:
- Staf koordinasi
atau biasa disebut "staf umum", yaitu kelompok staf yang membantu
pemimpin dalam perencanaan dan pengawasan serta setiap saat memberikan
nasihat-nasihat kepada pemimpin, diminta atau tidak diminta.
- Staf koordinasi atau biasa disebut "staf umum", yaitu kelompok staf yang membantu pemimpin dalam perencanaan dan pengawasan serta setiap saat memberikan nasihat-nasihat kepada pemimpin, diminta atau tidak diminta.
- Staf teknik atau biasa juga disebut "staf khusus", yaitu kelompok staf memberikan pelayanan atau jasa-jasa kepada komponen pelaksana untuk pelaksanaan tugasnya.
- Pelaksana : yaitu komponen organisasi yang
melaksanakan tugas-tugas yang telah ditentukan dari atas.
Dalam organisasi
garis dan staf, secara formal yang berhak memberikan perintah hanyalah
pemimpin, sedangkan staf hanyalah sebagai pembantu pimpinan dengan tugas
perencanaan, memberikan nasihat, dan lain-lain yang serupa dengan itu. Tetapi
dalam organisasi yang besar yang mempunyai ruang lingkup tugas yang luas,
beraneka ragam, dan kompleks, tidak mungkin lagi bagi seorang pemimpin
mendelegasikan beberapa wewenangnya kepada staf sesuai dengan bidang
masing-masing. Dalam hal demikian staf menandatangani keputusan, perintah,
instruksi, dan lain-lain atas nama pimpinan.
Lazimnya dalam
organisasi garis dan staf yang besar, staf umumnya memberikan nasihat kepada
para pelaksana dan melakukan pengawasan staf, sedangkan staf khusus memberikan
petunjuk-petunjuk teknik menurut bidangnya masing-masing.
Secara skematik,
organisasi garis dan staf dapat digambarkan sebagai berikut.
3) Organisasi
Fungsional
Pada umumnya yang
dimaksud dengan organisasi fungsional adalah yang disusun berdasarkan sifat dan
macam-macam fungsi yang harus dilaksanakan.
Ciri-ciri
organisasi fungsional antara lain adalah:
- Pembidangan
tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
- Dalam
melaksanakan tugas tidak banyak memerlukan koordinasi terutama pada
tingkat pelaksanaan bawahan karena bidang tugasnya sudah tegas dan jelas
digariskan. Dalam organisasi fungsional, koordinasi dititikberatkan pada
eselon atasan
- Pembagian
unit-unit organisasi didasarkan pada spesialisasi tugas
- Para
direktur mempunyai wewenang komando terhadap unit-unit yang berada
dibawahnya atas namanya sendiri, tidak perlu atas nama direktur utama
Organisasi
fungsional pada umumnya digunakan dalam perusahaan-perusahaan yang pembidang
tugasnya dapat digriskan secara tegas, umpamanya unit produksi, unit pemasaran,
unit keuangan, dan lain-lain yang walaupun saling bersangkut-paut namun bidang
kegiatannya jelas berbeda.
Secara skematik
gambar organisasi fungsional adalah sebagai berikut:
4) Organisasi
Panitia
Tipe organisasi
panitia pada umumnya dibentuk dalam waktu yang terbatas untuk melaksanakan
tugas-tugas tertentu,
Ciri-ciri
organisasi panitia antara lain adalah:
- Tugasnya
tertentu dan jangka waktu berlakunya terbatas
- Seluruh
unsur pimpinan duduk dalam panitia baik sebagai ketua maupun sebagai
anggota
- Tugas kepemimpinan
dilaksanakan secara kolektif, oleh sebab itu tanggung jawabpun secara
kolektif pula
- Semua
anggota pimpinan mempunyai hak, wewenang dan tanggung jawab yang pada
umumnya sama
- Para pelaksana dikelompokkan menurut bidang dan tugas tertentun yang harus dilaksanakan dalam bentuk tugas (task force)
Sumber :
- Hardjito, Dydiet. Msc. Teori Organisasi Dan Teknik Pengorganisasian. PT RajaGranfindo Persada. Jakarta, 1997.
- Sukanto R & T. Hani Handoko. Organisasi Perusahaan. PBFE, Yogyakarta. 2000.
- Widyatmini & Izzati A. Pengantar Organisasi dan Metode, Gunadarma, Jakarta, 1995.
- Wursanto, Ig. 2005,
Dasar-dasar Ilmu Organisasi, ANDI, Yogyakarta, 2005.