Selasa, 30 Oktober 2012

Macam Dan Tipe Organisasi

Macam Macam Organisasi
Macam Organisasi di bagi menjadi 3 bagian yakni Organisasi Niaga, Organisasi Sosial, dan Organisasi Regional & International. 
  
1. Organisasi Niaga
    Organisasi niaga adalah organisasi yang tujuan utamanya mencari keuntungan.
Macam-macam Organisasi Niaga adalah :
a.    Perseroan Terbatas (PT)
b.    Perseroan Komanditer (CV)
c.    Firma (FA)
d.    Koperasi
e.    Join Ventura
f.     Trus
g.    Kontel
h.    Holding Company

2. Organisasi Sosial
    Organisasi Sosial adalah organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat.
Jalur pembentukan organisasi Kemasyarakatan :
  • Jalur Keagamaan
  • Jalur Profesi
  • Jalur Kepemudaan
  • Jalur Kemahasiswaan
  • Jalur Kepartaian & Kekaryaan
3. Organisasi Regional & International 
  • Organisasi Regional : Organisasi yang luas wilayahnya meliputi beberapa negara tertentu saja.
  • Organisasi International : Organisasi yang anggota-anggotanya meliputi negara di dunia.
  TIPE-TIPE ORGANISASI
Dengan tipe-tipe organisasi dalam uraian ini dimaksudkan macam-macam organisasi didasarkan atas tinjauan dari segi wewenang, tanggung jawab, dan hubungan kerja dalam organisasi yang bersangkutan. Dari segi tersebut pada dewasa ini lazim dikenal adanya empat bentuk organisasi, yaitu:
1.     Organisasi Garis (Line Organization)
2.     Organisasi Garis dan Staf (Line and Staff Organization)
3.     Organisasi Fungsional (Functional Organization)
4.     Organisasi Panitia (Commit Organization)

1)  Organisasi Garis
Organisasi Garis adalah tipe organisasi yang tertua dan paling sederhana. Dalam organisasi garis, tugas-tugas perencanaan, pengendalian dan pengawasan berada satu tangan garis kewenangan (line authority) langsung dari pimpinan kepada bawahan.
Secara skematik organisasi garis dapat digambarkan sebagai berikut: 





 Gambar 1 : Organisasi Garis

Ciri-ciri organisasi garis adalah:
  •  Tujuan organisasi masih sederhana
  • Organisasinya kecil
  • Jumlah karyawannya sedikit
  • Pemimpin dan semua karyawan saling mengenal dan dapat berhubungan setiap hari kerja
  • Hubungan antara pimpinan dan karyawan bersifat langsung
  • Tingkat spesialisasi begitu juga alat-alat yang diperlukan tidak begitu tinggi dan tidak beraneka ragam
2)  Organisasi Garis dan Staf

Tipe organisasi garis dan staf pada umumnya digunakan untuk organsasi yang besar. Daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang-bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit.

Ciri-ciri organisasi garis dan staf adalah:
  • Organisasinya besar dan bersifat kompleks
  • Jumlah karyawan banyak
  • Daerah kerjanya luas
  • Hubungan kerja yang bersifat langsung tidak mungkin lagi
  • Pimpinan begitu pula sesama karyawan tidak lagi semuanya saling mengenal
  • Spesialisasi yang beraneka ragam diperlukan dan digunakan secara maksimal
  • Terdapat tiga komponen utama yaitu:
  1. Pimpinan : yang mengendalikan dan bertanggung jawab atas kelancaran organisasi dalam arti menentukan tujuan, menetapkan kebijaksanaan dan mengambil keputusan.
  2. Pembantu pimpinan atau staf : yaitu yang membantu pimpinan dalam perencanaan dan pengendalian. Pada organisasi garis dan staf yang besar, staf terdiri dari dua kelompok, yaitu:
  3. Staf koordinasi atau biasa disebut "staf umum", yaitu kelompok staf yang membantu pemimpin dalam perencanaan dan pengawasan serta setiap saat memberikan nasihat-nasihat kepada pemimpin, diminta atau tidak diminta.
    • Staf koordinasi atau biasa disebut "staf umum", yaitu kelompok staf yang membantu pemimpin dalam perencanaan dan pengawasan serta setiap saat memberikan nasihat-nasihat kepada pemimpin, diminta atau tidak diminta.
    • Staf teknik atau biasa juga disebut "staf khusus", yaitu kelompok staf memberikan pelayanan atau jasa-jasa kepada komponen pelaksana untuk pelaksanaan tugasnya.
  4. Pelaksana : yaitu komponen organisasi yang melaksanakan tugas-tugas yang telah ditentukan dari atas.
Dalam organisasi garis dan staf, secara formal yang berhak memberikan perintah hanyalah pemimpin, sedangkan staf hanyalah sebagai pembantu pimpinan dengan tugas perencanaan, memberikan nasihat, dan lain-lain yang serupa dengan itu. Tetapi dalam organisasi yang besar yang mempunyai ruang lingkup tugas yang luas, beraneka ragam, dan kompleks, tidak mungkin lagi bagi seorang pemimpin mendelegasikan beberapa wewenangnya kepada staf sesuai dengan bidang masing-masing. Dalam hal demikian staf menandatangani keputusan, perintah, instruksi, dan lain-lain atas nama pimpinan.

Lazimnya dalam organisasi garis dan staf yang besar, staf umumnya memberikan nasihat kepada para pelaksana dan melakukan pengawasan staf, sedangkan staf khusus memberikan petunjuk-petunjuk teknik menurut bidangnya masing-masing.

Secara skematik, organisasi garis dan staf dapat digambarkan sebagai berikut.



 Gambar 2 : Organisasi Garis dan Staf

3)  Organisasi Fungsional

Pada umumnya yang dimaksud dengan organisasi fungsional adalah yang disusun berdasarkan sifat dan macam-macam fungsi yang harus dilaksanakan.

Ciri-ciri organisasi fungsional antara lain adalah:
  • Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
  • Dalam melaksanakan tugas tidak banyak memerlukan koordinasi terutama pada tingkat pelaksanaan bawahan karena bidang tugasnya sudah tegas dan jelas digariskan. Dalam organisasi fungsional, koordinasi dititikberatkan pada eselon atasan
  • Pembagian unit-unit organisasi didasarkan pada spesialisasi tugas
  • Para direktur mempunyai wewenang komando terhadap unit-unit yang berada dibawahnya atas namanya sendiri, tidak perlu atas nama direktur utama
Organisasi fungsional pada umumnya digunakan dalam perusahaan-perusahaan yang pembidang tugasnya dapat digriskan secara tegas, umpamanya unit produksi, unit pemasaran, unit keuangan, dan lain-lain yang walaupun saling bersangkut-paut namun bidang kegiatannya jelas berbeda.

Secara skematik gambar organisasi fungsional adalah sebagai berikut:

4) Organisasi Panitia

Tipe organisasi panitia pada umumnya dibentuk dalam waktu yang terbatas untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu,

Ciri-ciri organisasi panitia antara lain adalah:
  • Tugasnya tertentu dan jangka waktu berlakunya terbatas
  • Seluruh unsur pimpinan duduk dalam panitia baik sebagai ketua maupun sebagai anggota
  • Tugas kepemimpinan dilaksanakan secara kolektif, oleh sebab itu tanggung jawabpun secara kolektif pula
  • Semua anggota pimpinan mempunyai hak, wewenang dan tanggung jawab yang pada umumnya sama
  • Para pelaksana dikelompokkan menurut bidang dan tugas tertentun yang harus dilaksanakan dalam bentuk tugas (task force)
Sumber :
  • Hardjito, Dydiet. Msc. Teori Organisasi Dan Teknik Pengorganisasian. PT RajaGranfindo Persada. Jakarta, 1997.
  • Sukanto R & T. Hani Handoko. Organisasi Perusahaan. PBFE, Yogyakarta. 2000. 
  • Widyatmini & Izzati A. Pengantar Organisasi dan Metode, Gunadarma, Jakarta, 1995.
  • Wursanto, Ig. 2005, Dasar-dasar Ilmu Organisasi, ANDI, Yogyakarta, 2005.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar