Senin, 27 Januari 2014

Banjir Sebelum Masa Pemerintahan Jokowi dan Pada saat Pemerintahan Jokowi di Jakarta

Banjir yang terjadi di Kota Jakarta sudah menjadi hal yang biasa, karena Kota ini setiap tahunnya mengalami banjir. Banjir di Jakarta sudah terjadi sejak jaman Belanda. Banjir besar pertama kali mereka rasakan di tahun 1621, diikuti tahun 1654 dan 1876. Dan disaat itulah Belanda sulit menangani masalah banjir yang terjadi di Batavia ini. Sering terjadinya banjir membuat Pemerintah Belanda mencari cara untuk mengatasi masalah ini dalam  mengelola air secara serius. Karena masalah banjir ini semakin komplek hingga akhirnya memaksa  Pemerintahan Kolonial  membangun Banjir Kanal Barat (BKB) pada tahun 1922. Meski sudah dibangun BKB, bukan berarti persoalan banjir di Jakarta bisa langsung diselesaikan.

Jakarta merupakan daerah hilir bagi beberapa sungai besar seperti sungai Ciliwung yang daerah hulunya berada di wilayah Bogor yang merupakan daerah Provinsi Jawa Barat. Daerah Bogor sendiri seperti kita tahu merupakan daerah dengan curah hujan cukup tinggi.

Daerah bogor yang setiap harinya hujan bisa berdampak pada Kota Jakarta, karena air hujan ini mengalir di sungai Ciliwung dan akhirnya sampai di Kota Jakarta, jika Kota Bogor masih terus hujan maka akan menyebabkan Kota Jakarta ini banjir. Jika kita lihat, Kota Jakarta ini sudah jarang terlihat pepohonan hjiau, yang berfungsi untuk menyerap air. Bagaimana kota Jakarta tidak banjir, jika penyerap airnyapun jarang sekali yang ada hanya Gedung-gedung tinggi dan kokoh saja. Bukan hanya itu, warga sekitar sungai juga masih banyak yang membuang sampah sembarangan kesadaran merekapun masih sangat kurang. Jika mereka punya pikiran mungkin mereka tidak akan membuang sampah kesungai. Ini sebabnya Jakarta banjir dan merugikan mereka. Lalu yang disalahkan siapa? Pemerintahnya? Seharusnya yang bertanggung jawab atas masalah ini bukan hanya Pemerintahnya saja tetapi masyarakat sekitar membantu program Pemerintah dalam mengatasi banjir. Masyaraktpun harusnya berhenti untuk membuang sampah kesungai.

Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) DKI Jakarta, titik banjir di Jakarta awalnya ada 75 titik, kemudian pada era Pemerintahan Gubernur Fauzi Bowo titik banjir berkurang menjadi 62 titik. Pada saat itu banjir yang terjadi dijakarta sangat tinggi.

Tetapi, selama Pemerintahan Jokowi banjir yang dialami Kota Jakarta sudah mulai berkurang. Berbeda pada saat era Pemerintahan Gubernur Fauzi Bowo titik banjir yang terjadi di Jakarta  yang berkurang hanya sedikit. Sedangkan,  Pada saat Pemerintahan Jokowi Menurut Kepala Badan Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) DKI Jakarta Danang Susanto titik banjir berkurang menjadi 35 titik di era kepemimpinan Jokowi.

Pada saat itu Bapak Jokowi turun langsung kelapangan, berbeda saat era Pemerintahan Gubernur Fauzi Bowo. Karena  pada saat Pemerintahan Jokowi sudah membuat waduk-waduk besar, melebarkan sungai,  membuat sodetan air, pembuatan sumur resapan, pembuatan terowongan multi guna, pendayagunaan pompa-pompa air.

Jadi, kesimpulannya bukan hanya tahun-tahun ini saja Jakarta mengalami banjir, tetapi dari jaman Belanda Kota Jakarta ini sudah mengalami banjir yang cukup besar. Maka dari itu, Masyarakat seharusnya bisa lebih bersabar dan membantu pemerintah dalam program mengatasi masalah banjir dengan cara tidak membuang sampah kesungai sehingga program tersebut berjalan dengan lancar dan sesuai dengan harapan kita “JAKARTA TERBEBAS DARI BANJIR”. Karena menyelesaikan semua ini tidak semudah kita dalam membalikan telapak tangan. Kinerja jokowi-ahok sudah banyak peningkatan saat ini, seharusnya kita mendukung dan mempercainya bukan malah menghujatnya.

Peta Sebaran Banjir Bulan Januari 2013(1)

Peta Sebaran Banjir Bulan Januari 2014 (2) 


referensi:
http://fitriwardhono.wordpress.com/2012/04/06/sejarah-banjir-di-jakarta/
http://m.tribunnews.com/metropolitan/2014/01/14/data-bnpb-dki-era-jokowi-35-titik-banjir-era-foke-62
http://jakarta.kompasiana.com/fasilitas-umum/2014/01/14/menyandingkan-banjir-jakarta-di-januari-2013-dengan-januari-2014-626447.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar